Assalamu'alaikum,,,
Untuk semua generasi muda, kesadaran kita akan rendahnya kualitas pendidikan kita saat ini, yang sedikit banyak telah membentuk kepribadian kita sekarang, jangan sampai menjadikan kita hanya terpaku dan terpana dengan kenyataan yang ada,,,
Kekurangan kita dari segala aspek, harus kita sadari dan melakukan perbaikan mulai dari diri kita sekarang...
Perbaikan untuk kita dan anak-cucu kita dimasa yang akan datang..
Penddidikan yang lengkap dan meyeluruh, yang dibutuhkan oleh kita...bukan pendidikan yang mendidik kita materialistik menghadapi hidup...
iman, akal, jasmani, ruhani, kepribadian, dsb..nampaknya kita agak tertinggal...
yuk kembali merejut hidup agar lebih bermakna,,dunia-akhirat...
Berikut petikan hasil seminar internasional yang membahas mengenai pendidikan yang diharapkan untuk masa depan..
jangan lupa sebagai seorang muslim, kita tetap mendasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah..
International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (Bagian Kedua-Tamat)
By : Agung Baskoro Full
17 Desember 2010
Di hari kedua acara I4, untuk kluster pendidikan dimulai pada pukul 09.15 WIB. Sesi pertama, diawali berbagai presentasi dari peserta (mungkin rekan-rekan sudah membaca presentasinya, bila belum, silahkan baca note bagian pertama). Inti dari semua yang di sampaikan bila disederhanakan lebih banyak mengelaborasi pidato presiden berkaitan Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu yang lalu, yakni soal; knowledge society, inovasi, skill, karakter, dan link & match. Penjelasannya sebagai berikut.
- Knowledge Society lebih fokus membahas bagaimana masyarakat memiliki kemampuan aksara dan hitung (literasi). Selanjutnya, menjadikan keduanya sebagai basis mengembangkan kemampuan lain demi mendukung terbentuknya iklim yang kondusif untuk belajar dan berkarya
- Inovasi terkait dengan intervensi teknologi dalam menjangkau problem yang dialami masyarakat di daerah. Dengan konstruksi negara kepulauan, Indonesia dihadapkan dengan kondisi yang tidak mudah dalam memeratakan kualitas pendidikan. Teknologi diharapkan mampu menyelesaikan problem yang dihadapi, sekaligus mampu membuka akses bagi masyarakat (di daerah bersangkutan) agar tetap menerima informasi atau sumber daya lain. Selain itu, pendekatan berbeda terhadap keunikan, kekhasan, dan kearifan lokal, perlu diakomodasi dan diletakkan sama dalam implementasi kebijakan di ranah praksis, agar mampu menjadi solusi bukan malah sebaliknya.
- Skill, kemampuan untuk hidup dan mandiri merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Para peserta didik diharapkan mampu bertanggung jawab dengan peran yang dimiliki. Akhirnya, ia mampu mandiri dalam menghadapi hidup, untuk berikutnya mampu ‘menghidupi’ kehidupan itu sendiri.
- Karakter, bagaimana peserta didik mampu memahami dirinya. Fungsi dan peran yang harus dilakukan. Pada titik ini penanaman nilai sejak dini lewat keluarga mutlak dilakukan, agar di tempat lainnya yakni di sekolah maupun masyarakat, ia hanya melakukan verifikasi dan konfirmasi pemahaman yang selama ini sudah ia terima di keluarga.
- Link & Match, soal output para peserta didik dengan kebutuhan masyarakat, dunia usaha, dan negara. Sering kali, institusi pendidikan meminimalisir kebutuhan tersebut dan akhirnya berdampak sistemik terhadap kualitas lulusannya. Pertimbangan ini penting, karena kehendak zaman menghendaki dan tugas dunia pendidikan ‘bukan hanya sekedar menjawab.
Sedangkan Prof. Ken, sebagai salah satu fasilitator menawarkan beberapa tema riset, sebagai cara memperkuat ‘aksi’ yang akan dilakukan untuk memperbaiki dunia pendidikan kita. Di antaranya:
- Multicultural Education
- Pluralism Education
- How to educate useful person to bussines
- Character Education
- IQ VS EQ
- Hardware vs Software
- Psychology Education
- How % Univ. Student for Indonesia
- Motivation Study, Extrinsic vs Intrinsic
- Class Evaluation and Teacher Evaluation
- Society Awarness
- Adult Education, Long Life Education
- Distance Learning
- Policy and Study Education Research
- Curriculum Study
- ICT
Tema-tema di atas merupakan simpulan yang memperkuat proses diskusi yang dilakukan, sebelum akhirnya menghasilkan rumusan rekomendasi sebagai berikut:
- Menguatkan basis pendidikan berkarakter
- Mengajar dengan menyentuh hati bukan hanya sekedar pemikiran. Karena guru bukan hanya tenaga pengajar, namun juga pendidik
- Mengarahkan pendidikan kita agar mampu sebagai sarana transformasi sosial. Pendidikan mampu diakses oleh semua kalangan dan dibutuhkan intervensi kebijakan berupa pemberian beasiswa hingga kemitraan dengan swasta
- Mengembangkan pengajaran berbasis peserta didik demi optimalisasi kemampuan mereka
- Menguatkan kualitas guru melalui pemberian insentif training secara periodik dengan berbasis hasil untuk mengontrol capaian mereka di lapangan
- Mengarahkan lulusan pendidikan menengah atas untuk terlibat dalam vokasional studi, mengingat berbeda-bedanya kemampuan para peserta didik dalam memahami potensinya. Kasus yang terjadi di Taiwan, Korea, bahkan Jepang, terdapat banyak lulusan Ph.D yang tetap menganggur dan bergantung sama orang tuanya. Padahal mereka lulusan dari kampus-kampus bergengsi dunia. Kenapa? Sederhana, karena mereka tidak mau mngerjakan pekerjaan kasar dan diupah sama dengan mereka. Ini problem di sana, ketika GDP Indonesia plus cadangan devisa kita beranjak naik, problem ini tanpa disadari akan menjadi masalah bagi kita kedepannya
- Pemanfaatan Teknologi untuk menjangkau seluruh wilayah dan kemampuan kurikulum kita dalam mengakomodasi kearifan lokal, karena kontruksi keindonesiaan kita dari sabang-merauke dan miangas sampai pulau rote bukan hanya Jawa atau Jakarta saja
- Semua anak memiliki kemampuan yang sama, tinggal bagaimana kita mengelola mereka sebagai pendidik. Tidak ada anak bodoh, miskin, yang ada bahwa pendidikan ada untuk semua. Mereka memiliki masa depan dan harapan untuk hidup lebih baik
- Tanggung jawab untuk mendidik, merupakan tugas semua yang terdidik. Sehingga, pendidikan dipahami sebagai gerakan bersama, untuk mencerdaskan bangsa.
Sebagai tambahan, di bawah ini terdapat 55 ilmuwan kita dari berbagai bidang, mungkin bisa berdiskusi lebih lanjut terkait tema di atas, maupun yang lainnya.
Kedokteran dan Bioteknologi
1. Dr. Yow-Pin Lim Brown
2. Dr. Taruna Ikrar
3. Dr. Mulyoto Pangestu
4. Dr. Irawan Satriotomo
5. Prof. Dr. Ing. Eko Supriyanto
Percepatan Pembangunan Ekonomi
1. Prof. Dr. Iwan Jaya Aziz
2. Dr. Yohanes Eko Riyanto
3. Andreas Raharso
Energi
1. Dr. Ing Suhendra
2. Dr. Muhammad Reza
3. Dr. rer. nat. Makky Sandra Jaya
4. Dr. Nuki Agya Utama
Humaniora dan Ilmu Kemanusiaan
1. Dr. Fadlolan Musyafa
2. Dr. Etin Anwar
3. Dr. Merlyana Lim
4. Dr. Muhammad Ali
5. Dr. Am Fachir
6. Dr. Anis Malik Thoha
7. Dr. Sonny Zulhuda
Informatika dan Elektronika
1. Dr. Khoirul Anwar
2. Dr. Taufik
3. Dr. Nur Sisworahardjo
4. Dr. Ahmad Unggul Priantoro
5. Dr. Ing. Yul Nazarudin
6. Gunawan Wtjaksono
7. Nashrul Hakiem
8. Dr. Ali Ridho
Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Prof. Nelson Tansu
2. Dr. Yanuar Nugroho
3. Dr. Juliana Sutanto
4. Dr. Dedy Wicaksono
5. Dr. Dessy Irawati
6. Dr. Josaphat Tetuko
7. Dr. George Anwar
8. Dr. Irwan Rusli
Ilmu Sosial
1. Dr. Priyambudi Sulistyanto
2. Dr. Vedi Hadiz
3. Dr. Darwis Khudori
4. Dr. Henny Saptatia Sujai
5. Dr. Dino Patti Djalal
6. Prof. Dr. Sangidu, M. Hum
7. Dr. Nasir Tamara
Teknologi dan Ketahanan Pangan
1. Dr. Irwandi Jaswir
Pengembangan Wilayah dan Lingkungan
1. Dr. Andreas Paresthu
2. Dr. Deden Rukmana
3. Dr. Yurdi Yasmi
4. Dr. Yohannes Widodo
5. Dr. Veronica Soebarto
Rekaya Industri dan Robotika
1. Dr. Riza Muhida
2. Dr. Anton Satria P.
3. Dr. Adi Saptari
4. Dr. Ir. Sigit Santosa MSME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar